Arsip Tag: Cerpen Kompas

Tikus dan Manusia

Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat (sepanjang yang kami temukan), namun … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Tikus dan Manusia

Langit Malam

Iyut Fitra Detak yang lamban. Seperti kemarin juga. Serupa sebelum-sebelumnya jua. Pukul dua belas tengah malam. Angin menusuk gigil. Mencucuk sumsum dan tulang. Aku memasang jaket dan beranjak meninggalkan rumah. Menuju jantung kota kecilku, sekaligus menceburkan diri ke dalam malam. … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Langit Malam

Rumah untuk Kemenakan

Iyut Fitra Di bingkai jendela rumah gadang, Kalan menatap jauh ke halaman. Gelap yang terpampang. Sebuah panorama kelam dari malam yang menerjang. Segelap hatinya yang berselimut gundah. Getir. Ngilu. Dan serasa ada sayat yang tak putus-putus membuat dadanya tak henti … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Rumah untuk Kemenakan

Jendela Tua

Iyut Fitra Selalu. Pada akhirnya kita akan pulang pada kesendirian. Setelah suami meninggal. Setelah anak-anak memilih rantau sebagai tujuan kehidupan. Dan rumah gadang hanya tinggal sebagai simbol kekokohan yang sebenarnya teramat rapuh dan sunyi. Di sanalah bermukimnya para ibu tua. … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Jendela Tua

Meniti Sepi, Menanti yang Pergi

Isbedy Stiawan ZS Kau tidak juga tersenyum, padahal sudah berulang kubikin lelucon di hadapanmu. Ada apa sebenarnya denganmu? Berbagai cerita bernuansa humoris yang kuingat telah kukisahkan semenarik mungkin. Tapi, kau tetap tak tertawa. Apa yang telah terjadi padamu? Malam telah … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Meniti Sepi, Menanti yang Pergi

Terompet

Isbedy Stiawan ZS Tidak seperti biasa, Sisi yang meneleponku. Ia memintaku-tentu amat mengharap-agar menemaninya jalan di malam Tahun Baru. Bukan semata karena ia kalau segera kusanggupi, tapi disebabkan Nina. Aku ingin menghiburnya, aku sudah amat rindu berjalan dengannya. “Nina menyuruhku … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Terompet

Hanya untuk Satu Nama

Isbedy Stiawan ZS Hanya untuk satu nama: Demi. Kalimat itu terukir rapi di atas foto Mas Zen berlatar belakang bunga tulip yang tengah mekar. Tentunya foto itu diabadikan saat musim bunga sedang berlangsung di Belanda. Aku menerima kiriman itu dari … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Hanya untuk Satu Nama

Kulihat Eyang Menangis

Indra Tranggono Sudah hampir seminggu Eyang Putri mengurung diri di kamar. Kecemasan pun tergambar pada wajah bapak-ibu dan para cucu. Bubur yang disediakan Mbok Nah hanya sedikit yang dimakan. Dua-tiga kali bubur itu hanya disisir bagian pinggir, kemudian dibiarkannya mencair. … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Kulihat Eyang Menangis

Lagu Malam Seekor Anjing

Indra Tranggono Aku sempat melihat ekor gerakan sesosok bayangan melintas di samping rumah. Tempias cahaya lampu taman membantu mataku untuk melihat sosok itu melompat pagar rumah tuanku. Namun, hujan yang turun deras membuat malam makin kelam, hingga aku kehilangan jejak … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Lagu Malam Seekor Anjing

Jas, Tongkat dan Kesunyian

Indra Tranggono Laki-laki tua itu berjalan terbungkuk-bungkuk, diiringi derai suara batuk. Dengan tongkatnya, ia menyusuri jalanan desa Tawang Abang. Jas potongan kuno yang riuh dengan hiasan pangkat-pangkat telah lekat di badan karena cucuran keringat. Di dekat gedung sekolah, ia berhenti … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Cerpen Kompas | Tag , , , , , | Komentar Dinonaktifkan pada Jas, Tongkat dan Kesunyian